Orang Indonesia

Orang Indonesia

Pengaruh India di Masakan Indonesia

Pengaruh India terhadap masakan Nusantara, dapat ditelusuri lewat hubungan antara Kesultanan Mughal di India dengan Aceh, sekitar abad 15 hingga abad 16.[9] Beberapa pengaruh Mughal diduga dapat ditemukan dalam masakan yang pedas dan bersantan. Terdapat dua pendapat berbeda soal asal usul rasa pedas ini. Pertama, sumber pedas disebutkan berasal dari cabai yang dibawa oleh bangsa Portugis ke Mughal, hingga sampai ke Nusantara. Kedua, orang India sebenarnya sudah mengenal cabai, jauh sebelum orang Portugis datang.

Masakan Indonesia dengan pengaruh India, diduga terdapat dalam megana atau cacahan sayur nangka, yang masih bisa ditemui di daerah Pekalongan, Wonosobo, dan Temanggung.[9] Masakan ini berada di wilayah-wilayah yang merupakan bekas daerah kerajaan Hindu awal di Jawa, yaitu Kalingga.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Indonesia

BPS mencatat TPAK Indonesia pada Agustus 2022 meningkat di hampir semua kelompok umur, kecuali di kelompok usia 25-29 tahun, 40-44 tahun, dan 45-49 tahun yang menurun. TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu negara.

Angka TPAK yang tinggi menunjukkan semakin tinggi pula pasokan tenaga kerja yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa, begitu pula sebaliknya. Namun, data BPS sendiri menunjukkan penduduk dengan partisipasi kerja tertinggi justru di rentang usia 40-54 tahun, yakni di atas 80%. Sementara, pekerja usia 25-39 tahun punya tingkat partisipasi 75% ke atas.

Berikut ini persentase angkatan kerja yang bekerja menurut kelompok umur pada Agustus 2022:

Melde dich an, um fortzufahren.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Orang kaya baru atau sering kali disingkat sebagai OKB (dari bahasa Prancis nouveau riche) merupakan sebuah golongan sosial yang terdiri atas orang-orang yang dalam waktu cepat, yaitu dalam satu generasi bisa mengumpulkan kekayaan dalam jumlah besar[1] sehingga taraf hidup mereka setara dengan atau bahkan melebihi "orang kaya lama" atau mereka yang mewarisi kekayaan mereka. Frasa "orang kaya baru" merupakan ejekan dan memiliki konotasi negatif. Seringkali anggota golongan sosial ini dikatakan tidak memiliki selera yang baik[2] dan suka pamer serta berfoya-foya. Istilah OKB ini merujuk pada mereka yang belum terbiasa menggunakan kekayaannya untuk hal-hal yang sesuai kebutuhan, tetapi lebih kepada menunjukkan kepada orang lain mengenai status sosial mereka.

Tempat ibadah masyarakat India-Indonesia

Di bawah ini adalah tempat-tempat ibadah masyarakat India-Indonesia khususnya yang beragama Hindu dan Sikh.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Menurut laporan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto, ada sekitar 4 juta orang yang terdeteksi melakukan judi online di Indonesia.

Usia pemain judi online ini bervariasi, mulai dari anak-anak sampai orang tua.

(Baca: Pemicu Kecanduan Judi, Ingin Cepat Kaya sampai Kesepian)

"Sesuai data demografi pemain judi online, usia di bawah 10 tahun itu ada 2%, totalnya 80 ribu orang yang terdeteksi," kata Hadi dalam konferensi pers, Rabu (19/6/2024).

Kemudian yang berusia 10-20 tahun ada 11% (440 ribu pelaku), usia 21-30 tahun 13% (520 ribu pelaku), usia 31-50 tahun 40% (1,64 juta pelaku), dan usia di atas 50 tahun 34% (1,35 juta pelaku).

"[Pelaku judi online] ini adalah rata-rata kalangan menengah ke bawah, jumlahnya 80% dari total pemain," kata Hadi.

Hadi mengungkapkan, nominal transaksi judi online di kelompok kelas menengah ke bawah mulai dari Rp10 ribu sampai Rp100 ribu.

Kemudian di kelas menengah ke atas transaksinya mulai dari Rp100 ribu hingga Rp40 miliar.

Adapun menurut laporan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK), pihak berwenang sudah memblokir sekitar 5 ribu rekening yang diduga terkait judi online.

(Baca: Judi Online Kian Marak, Transaksinya Tembus Ratusan Triliun)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Untuk sinetron Indonesia yang ditayangkan pada tahun yang sama, lihat

Orang Kaya Baru (bahasa Inggris: Newly Rich) adalah film drama komedi Indonesia yang dirilis pada tahun 2019. Film ini dibintangi oleh Raline Shah, Lukman Sardi, Cut Mini, Derby Romero, Fatih Unru, dan Refal Hady. Film ini tayang perdana di bioskop pada 24 Januari 2019.[1]

Film ini mengisahkan sebuah keluarga yang mendadak menjadi kaya raya. Awalnya keluarga tersebut merupakan keluarga sederhana yang hidupnya pas-pasan namun tetap kompak. Lukman Sardi berperan sebagai Bapak, Cut Mini sebagai Ibu.

Mereka memiliki tiga orang anak yang diperankan oleh Derby Romero sebagai Duta, Raline Shah sebagai Tika, dan Fatih Unru sebagai Dodi. Meskipun bukan keluarga kaya, mereka mampu menjalani hari dengan menyenangkan. Bapak selalu bahagia meski tidak punya uang.

Ibu selalu memasak dan antar jemput Dodi menggunakan motor lama. Sementara Tika pulang dan pergi sekolah menggunakan metromini. Bahkan terkadang untuk urusan makan, Duta, Tika dan Dodi sampai masuk ke kondangan orang yang sebetulnya tidak mereka kenal.

Kehidupan keluarga tersebut berubah ketika Bapak meninggal dunia. Bapak menjadi sosok panutan dalam keluarga tersebut. Bapak ternyata meninggalkan warisan harta yang cukup banyak kepada istri dan anaknya. Selama ini Bapak merahasiakan harta yang dimilikinya tersebut.

Kemudian keluarga tersebut berubah menjadi 'Orang Kaya Baru' karena warisan peninggalan Bapak. Kehidupan mereka sangat bergelimang harta. Saat si bungsu ditegur seorang penjaga toko karena menyentuh banyak barang, Ibu lalu sanggup membeli semua barang yang disentuh tersebut. Apa yang mereka inginkan dengan mudah dapat mereka beli. Meski sudah menjadi kaya, masalah justru datang menghampiri keluarga tersebut.[2]

Indonesiabaik.id - Berbicara soal pekerjaan memang sudah tidak umum lagi di Indonesia. Bahkan, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mencapai 68,63% pada Agustus 2022. Angka ini naik dari tahun sebelumnya, yang masih 67,80% pada Agustus 2021.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian angkatan kerja adalah penduduk yang berada dalam usia kerja, baik yang sedang bekerja maupun yang sedang mencari pekerjaan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), angkatan kerja terdiri dari penduduk usia kerja, yaitu usia 15 tahun atau lebih yang bekerja atau mempunyai pekerjaan.

Warisan India di Indonesia

Warisan agama Hindu yang masih tersisa di beberapa tempat di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan, adalah bukti-buktinya.[7] Kisah epos Mahabharata dan kisah klasik Ramayana telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari banyak orang Indonesia. Banyak nama orang Indonesia yang menggunakan nama-nama India atau Hindu, meskipun tidak berarti bahwa mereka beragama Hindu. Nama-nama seperti "Yudhistira Adi Nugraha", "Bimo Nugroho", "Susilo Bambang Yudhoyono", semuanya mencerminkan pengaruh India yang sangat kuat di Indonesia.

Selain itu di beberapa tempat, tampak sisa-sisa keturunan masyarakat India yang telah berbaur dengan masyarakat Indonesia. Nama-nama keluarga (merga) di kalangan masyarakat Batak Karo, seperti Brahmana dan Gurusinga yang tampaknya berasal dari nama-nama India, menunjukkan warisan tersebut.

Di Jakarta terdapat daerah yang dinamai Pekojan di Jakarta Kota, dan Koja di Jakarta Utara. Kedua daerah ini dulunya adalah pemukiman orang-orang India Muslim yang disebut juga orang Khoja. Mereka umumnya berasal dari daerah Cutch, Kathiawar dan Gujarat. Mereka berasal dari kasta Ksatria. Pada abad ke-14, komunitas ini mengalami perubahan besar ketika seorang mubaligh Persia, Pir Sadruddin, menyebarkan agama Islam di antara mereka dan memberikan kepada mereka nama "Khwaja", dan dari kata ini diperoleh kata "khoja" atau "koja". "Khawaja" sendiri berarti "guru, orang yang dihormati dan cukup berada".[8]

Orang India-Indonesia adalah kelompok masyarakat keturunan India yang tinggal dan menetap di Indonesia. Orang-orang keturunan Asia Selatan lain juga bisa disebut sebagai orang India-Indonesia. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri India, pada Januari 2012, ada 120.000 masyarakat Indonesia keturunan India, dan 9.000 di antaranya adalah warganegara India, yang mereka bekerja dan tinggal di Indonesia.[2] Masyarakat India-Indonesia kebanyakan tinggal di Sumatera Utara, Banda Aceh, Surabaya, Medan dan Jakarta.[3]

Di Jakarta, masyarakat Tamil-Indonesia mempunyai organisasi yang bernama "Indonesia Tamil Tamram" yang bergerak dalam pelestarian bahasa dan budaya Tamil, membangun saling pengertian antara orang India dan Indonesia, dan memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak Tamil di Indonesia untuk belajar bahasa ibu mereka. Untuk maksud tersebut, organisasi ini mengadakan kursus bahasa dan budaya, membagikan literatur dalam bahasa Tamil, menyelenggarakan berbagai kegiatan terkait, seperti debat, drama, tarian, dan musik, mendatangkan artis-artis terkenal dari India dalam bidang tari, musik, drama, dll.[4]

Kelompok suku masyarakat Punjabi dari India Utara banyak terdapat di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dll. dan pada umumnya mereka hidup sebagai pedagang. Banyak dari mereka yang beragama Sikh. Beberapa tokoh terkemuka dari masyarakat ini misalnya adalah Raam Punjabi, raja sinetron Indonesia dan istrinya, Rakhee Punjabi, H.S. Dillon, pakar ekonomi pertanian.Kehidupan masyarakat Indonesia keturunan India dikemas dengan begitu unik dalam serial televisi "Raj's Family" di salah satu stasiun televisi swasta.

Seorang tokoh Punjabi-Indonesia yang sering terlupakan adalah Gurnam Singh, pelari maraton pada era 1960-an yang menjadi pelari tercepat Asia pada Asian Games 1962 di Jakarta.[5] Gurnam Singh juga berasal dari Sumatera Utara.

Orang-orang Gujarati dahulu datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Islam.[6] Pada saat ini, mereka terkonsentrasi dalam satu wilayah yang dinamakan sebagai Kampung Pekojan.

Selain itu, di Indonesia ada pula kelompok suku masyarakat Sindhi yang juga banyak berperan dalam dunia perdagangan di Indonesia. Mereka umumnya bergerak di bidang industri garmen dan tekstil, makanan dan pertanian, perfilman, intan permata dan batu-batu mulia. Masyarakat Sindhi di Indonesia mempunyai organisasi sosial yang bernama "Gandhi Seva Loka" yang banyak memberikan bantuan kepada komunitas mereka sendiri, serta menyelenggarakan proram orang tua asuh secara teratur. Organisasi ini juga menolong kaum fakir-miskin di kalangan masyarakat yang lebih luas, khususnya ketika ekonomi negara dilanda krisis yang berkepanjangan.

Di dalam aktivitas sosialnya, masyarakat India-Indonesia mendirikan sekolah Gandhi International School di Jakarta. Selain itu, ada pula beberapa Gurdwara, yakni tempat ibadah bagi mereka yang beragama Sikh, dan kuil bagi mereka yang beragama Hindu dan Jain.

Berbagai kelompok masyarakat dari anak benua India telah datang ke kepulauan Indonesia sejak masa pra-sejarah. Di Bali, misalnya, berbagai sisa keramik sejak abad pertama Masehi telah ditemukan. Malah nama Indonesia sendiri berasal dari bahasa Latin Indus "India" dan bahasa Yunani nêsos "pulau" yang secara harafiah berarti 'Kepulauan India'.

Sejak abad ke-4 dan ke-5, pengaruh budaya India menjadi semakin jelas. Bahasa Sanskerta digunakan dalam berbagai prasasti. Namun sejak abad ke-7, huruf India semakin sering dipergunakan untuk menulis bahasa-bahasa setempat yang kini sudah mengandung banyak kata pinjaman bukan saja dari bahasa Sanskerta, tetapi juga dari berbagai bahasa Prakerta dan bahasa-bahasa Dravida.

Selain itu, masyarakat pribumi Indonesia pun mulai memeluk agama-agama India, khususnya Siwaisme dan Buddhisme. Namun ada pula pemeluk Wisnuisme dan Tantrisme.

Diyakini pula bahwa berbagai penduduk India juga menetap di Indonesia, bercampur gaul dan berasimiliasi dengan penduduk setempat, karena pada abad ke-9 dalam sebuah prasasti dari Jawa Tengah disebutkan nama-nama berbagai penduduk India (dan Asia Tenggara):

Belakangan, dengan bangkitnya Islam, agama Islam pun dibawa ke Indonesia oleh orang-orang Gujarat sejak abad ke-11, bukan untuk menggantikan sistem-sistem keagamaan yang sudah ada, melainkan untuk melengkapinya.

Budaya India-Indonesia

Budaya India-Indonesia adalah budaya hasil akulturasi budaya India dengan budaya Indonesia yang berkembang di Indonesia.

Anda mungkin ingin melihat